Search This Blog

Bahaya kanker di balik hubungan sesama jenis

Laknat Allah SWT terhadap kaum pelaku liwath atau homo seksual benar benar keras. Dari sisi aqidah pun itu menjadi warning serius dalam Al quran,  bahwa itu perbuatan keji dan munkar. 

Dari sisi medis pun sama bahwa perilaku homo, gay menjadi faktor resiko besar terhadap terjadinya penyakit kanker.

Sepintas perbedaan orang-orang LGBT dengan orang heteroseksual hanya terletak pada orientasi seksualnya saja. Namun, siapa yang mengira bahwa orientasi seksual ini bisa berdampak pada penyakit, terutama kanker.

Penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research Inggris menemukan bahwa homoseksual lebih rentan terkena kanker. Dari penelitian yang dilakukan selama tahun 2001, 2003, dan 2005, diketahui bahwa 1.493 pria dan 918 wanita mengaku sebagai gay dan lesbian. Sementara 1.116 wanita mengaku berorientasi biseksual.

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa gay dua kali lebih berisiko terkena kanker dibandingkan dengan pria heteroseksual. Pria heteroseksual memiliki kemungkinan 5% sementara pria gay diketahui memiliki risiko lebih dari 8% untuk terkena kanker. Sementara itu tak ditemukan banyak perbedaan pada lesbian dan wanita heteroseksual. Terdapat beberapa kanker yang rawan diderita oleh para LGBT.

Kanker anal
Brat Camp, direktur eksekutif di pelayanan kesehatan dan medis Nelson-Tebedo CLinic menjelaskan bahwa kemungkinan besar kanker pada gay disebabkan oleh HPV (Human Papillomavirus). HPV biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan merupakan penyebab utama dari kanker anal.

Melihat kebiasaan gaya hubungan seksual para gay yang seringkali melakukan seks anal, tak mengherankan jika mereka lebih berisiko terkena kanker anal.

Trew Deckard juga menjelaskan bahwa kasus kanker anal paling tinggi ditemukan pada pria gay yang positif terkena HIV. Sementara itu, tingkat tertinggi kedua pasien kanker anal adalah pria gay yang tidak terjangkit HIV.

Kanker mulut
Sementara kanker mulut seringkali disebabkan oleh kebiasaan merokok, namun yang mengherankan adalah pelonjakan jumlah kanker mulut hingga 225% pada tahun 1974 .

Berdasarkan Dallasvoice.com, sebuah penelitian di New England Journal of Medicine menemukan bahwa rokok bukan satu-satunya penyebab kanker mulut. Yang lebih berisiko tinggi terkena kanker mulut adalah orang yang melakukan oral seks dengan enam atau lebih partner seks yang berbeda.

Coba tebak, oral seks juga sering dilakukan oleh para gay dengan banyak partner yang berbeda. Tentu saja kebiasaan ini akan meningkatkan risiko mereka terkena kanker mulut.

Tingginya risiko para gay terkena kanker juga tak lepas dari peranan virus HIV yang seringkali menyerang mereka. Virus HIV diketahui bisa melemahkan sistem imun tubuh dan rentan ditularkan melalui hubungan seks. Ketika seseorang telah terjangkit HIV, maka risiko dirinya terkena kanker akan lebih besar.


Sumber : Merdeka.com
SHARE

TATSQIF on LINE

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: